Pertempuran Bessang Pass | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Dunia II | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Walter Krueger Innis P. Swift Russell W. Volckmann |
Tomoyuki Yamashita Yoshiharu Ozaki | ||||||
Kekuatan | |||||||
United States Army Forces in the Philippines - Northern Luzon (USAFP-NL) - Luzon Utara ~ 9.000 tentara Filipina |
Infanteri ke-73 dan ke-76, Tentara Kekaisaran Jepang ~ 2.250 tentara Jepang | ||||||
Korban | |||||||
119 terbunuh 220 terluka | 2.600 terbunuh |
Pertempuran Bessang Pass adalah pertempuran antara Pasukan Sekutu dan tentara Kekaisaran Jepang yang terjadi antara 9 Januari hingga 15 Juni 1945 di Cervantes, sebuah kota di provinsi Ilocos Sur, yang terletak 260 km sebelah utara Manila, Filipina. Pertempuran ini merupakan bagian dari Teater Pasifik Perang Dunia II. Daerah Bessang Pass merupakan pintu gerbang pegunungan Cordilera dan kota Baguio yang dikuasai olah Tentara Kekaisaran Jepang dibawah pimpinan Jenderal Tomoyuki Yamashita atau lebih dikenal dengan julukan “Macan Malaya”. Daerah ini merupakan salah satu daerah segitiga pertahanan Jenderal Tomoyuki Yamashita untuk pertahanan Ifugao-Benguet-Vizcaya. Dua daerah lainnya adalah Balete Pass dan Villaverde Trail. Daerah ini ankhirnya jatuh ke tangan pasukan United States Army Forces in the Philippines - Northern Luzon (USAFP-NL) pada 14 Juni 1945 dan menyebabkan pasukan Yamashita terjebak di Cordillera hinga ia menyerah pada bulan September 1945.
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search